Nilai dan Peran Guru Penggerak

 

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Sari Puji Susanty, S.Pd.,Gr – SMPN 1 Cisalak

CGP Angkatan III Kab. Subang


Transfromasi pendidikan yang digaungkan melalui Merdeka Belajar membutuhkan Profil Pelajar Pancasila. Hal itu dapat terwujudkan melalui program Guru Penggerak. Guru Penggerak memiliki peranan yang cukup signifikan dalam proses transformasi pendidikan di Indonesia. Seorang Guru Penggerak harus memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid untuk melaksanakan perannya sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.

Nilai dan peran Guru Penggerak ini dalam menguatkan Profil Pelajar Pancasila ditumbuhkan melalui keteladanan dan pembiasaan yang konsisten dan sistematik. Hal ini selaras dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara (KHD), bahwa guru adalah aktor, motivator dan fasilitator (ing ngarso sing tulodo, ing madya sing mangun karsa, tut wuri handayani), menghamba kepada sang anak, memahami kodrat anak (alam, zaman, bermain), memperbaiki lakunya yang selaras dengan Budi (cipta, rasa, karsa) dan Pekerti. Lebih jauh KHD memaparkan: 

“Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.” (Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal. 1, paragraf 4)

“Manusia merdeka yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.” (KHD, Prasaran Kongres PPPKI ke-1 1928, Surabaya)

Dalam pendidikan, guru mendesain peristiwa, pengalaman emosi dan pikiran serta memaknainya dengan sudut pandang yang positif. Maka pengalaman-pengalaman dalam proses pembelajaran dapat membentuk karakter murid dan dibawa dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga Guru Penggerak perlu memahami bagaimana manusia tergerak, bergerak, dan menggerakkan.

Proses dalam menguatkan nilai dan peran Guru Penggerak dibutuhkan strategi karena setiap individu terkadang mengalami semangat yang naik turun, manajemen waktu yang harus diatur, dan rasa jenuh yang terkadang hinggap. Maka strategi dalam mencapai nilai Guru Penggerak itu adalah dengan konsistensi, mau terus belajar dan mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain. Berada di atmosfer lingkungan kerja dan pergaulan yang positif mampu membawa semangat dan motivasi yang positif pula. 

Guru Penggerak tidak akan mampu berjalan sendiri dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila menuju transformasi pendidikan. Guru Penggerak membutuhkan sinergi dari berbagai pihak yang menbantu dalam mencapai nilai dan perannya. Dukungan keluarga adalah hal pertama karena segala sesuatu berawal dari sini, seperti membantu urusan rumah sehingga dapat mengatur waktu dengan baik. Selain itu, pihak sekolah seperti pimpinan, rekan sejawat, para wakasek, murid, dan warga sekolah sangat penting perannya dalam membantu mencapai dan menguatkan nilai dan peran Guru Penggerak. Transformasi pendidikan akan bergulir dengan baik jika semua pihak mendorong dan mendukung Guru Penggerak dalam mencapai nilai dan perannya tersebut, maka diperlukan kerjasama di semua lini dan semua pihak. Tentu saja hal ini akan membuat semua tergerak, bergerak dan menggerakkan dalam mewujudkan Merdeka Belajar.


Comments

Popular posts from this blog

Peran Guru sebagai Pelopor Budaya Positif di Kelas

Showing yang Bikin Glowing

Aksi Nyata 3.3