Tips Memasarkan Buku ala Om Jay

 

Seperti biasa hari Senin saya menyimak pelatihan Belajar Menulis. Pelatihan hari ini Pak Sucipto Ardi bertindak sebagai moderator dan Om Jay sebagai narasumber dengan tema Teknik Memasarkan Buku. Pak Sucipto menjelaskan susunan acara:

1. Pembukaan

2. Paparan narasumber (1 jam)

3. Tanya jawab (1 jam)

4. Penutup

Selanjutnya Om Jay menerangkan bahwa untuk bisa memasarkan buku yang bermutu,kita harus belajar bagaimana menulis dan menerbitkan buku. Selanjutnya beliau berkata penulis yang baik adalah pembaca yang baik, kita akan menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Teknik memasarkan buku ada beberapa cara, salah satu carayang paling banayak dipakai adalah menggunakan media digital dan media sosial. Om Jay sendiri menggunakan blog, YouTube dan Instagram untuk memasarkan bukunya. Menurut beliau, inti dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi. Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku di pasaran, termasuk rajin bersilaturahmi. Setiap buku akan menemui takdirnya. Buku yang diterbitkan penerbit mayor lebih banyak pembelinya karena mereka memiliki tenaga pemasaran yang berpengalaman dan media sosial yang bagus.Untuk penerbit indie kita harus bisa berkolaborasi dan memanfaatkan media sosial. 

Pada sesi tanya jawab ada pertanyaan yang menarik, yang sudah mewakili pertanyaan yang ingin saya ajukan juga. Apakah buku tunggal dapat berisi buku antologi sebelumnya? Dalam satu buku apa boleh beragam tema? Menurut Om Jay, bisa buku antologi menjadi buku tunggal. Namun, sebaiknya menulis buku tunggal saja karena poinnya lebih tinggi dan buku antologi sudah diterbitkan. Dalam tahap belajar, buku antologi sebagai sarana menimba ilmu dan silaturahmi.

Salah satu jawaban Om Jay yang penting adalah ketika menjawab pertanyaan mengenai rasa percaya diri memasarkan buku di media sosial. Menurut beliau, percaya diri itu perlu proses. Itulah mengapa kita perlu berkolaborasi. Tidak ada yang instan untuk membangun personal branding. Nikmati prosesnya dan kita akan menemukan kepercayaan diri seiring dengan seringnya kita berinteraksi dengan sesama penulis.

Beliau pun berpesan jangan lupakan jasa editor karena beliau yakin bahwa editor yang baik akan membantu penulisnya agar buku yang dituliskan menjadi lebih bermutu dan berkualitas. Kita harus berusaha dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sampai tuntas. Bila masih belum terjual, kita tunggu momen yang tepat. Akan tiba saatnya buku itu laku. Buku adalah investasi yang paling berharga dari seorang penulis.

Saya suka dengan pernyataan Om Jay: jadilah teman yang baik supaya kita mendapatkan teman yang baik, orang baik rezekinya baik.

Tetap semangat menulis! Nikmati prosesnya, teruslah  berprogres.


Sari Puji Susanty, S.Pd.,Gr.

Tanggal pertemuan: 26 April 2021

Resume ke: 10

Tema: Teknik Memasarkan Buku

Narasumber: Wijaya Kusumah, M.Pd

Gelombang: 18


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Peran Guru sebagai Pelopor Budaya Positif di Kelas

Showing yang Bikin Glowing

Aksi Nyata 3.3