TULISAN PEKA DAN ENJOY DIBACA ALA OM JAY
Malam ini saya mengikuti pelatihan belajar menulis di grup Whatsapp. Beruntungnya saya di sini pelatihannya melalui Whatsapp saja. Kenapa? Jika melalui Zoom maka saya tidak akan bisa mengikuti pelatihan yang luar biasa ini. Karena sinyal di tempat saya tinggal tidak stabil untuk hal seperti itu. Beberapa seminar online yang saya ikuti seringkali harus terlempar karena masalah sinyal. Alhamdulillah saya bisa mengikuti kelas ini tanpa resah karena sinyal.
Pada pertemuan kali ini dipandu oleh Bambang Purwanto sebagai moderator, yang akrab disapa Mr. Bams. Diawali dengan salam sapa dan pemaparan hal penting, yaitu:
1. Aktivitas harian yang dilakukan oleh peserta seperti menyimak materi, membuat resume di blog, isi form pengumpulan resume, saling berkunjung dan memberi komentar di blog sesama peserta dan bagikan tautannya ke grup.
2. Mengisi form pengumpulan resume gelombang 18.
3. Keterangan yang harus ada pada tulisan resume: tanggal pertemuan, resume ke, tema, narasumber, gelombang.
4. Mengisi tautan hasil pengumpulan resume gelombang 18.
Pertemuan ini dibagi ke dalam dua kegiatan:
1. Pemaparan materi hingga pukul 20.00 WIB oleh narasumber.
2. Tanya jawab. Untuk teknis tanya jawab harus melalui moderator, menyebutkan nama dan asal daerah serta ditulis dalam satu percakapan.
Setelah penyampaian teknis dilanjutkan dengan pemaparan materi. Narasumbernya sudah tak asing lagi, Wijaya Kusumah, M.Pd yang lebih dikenal dengan sebutan Om Jay. Beliau membahas materi pentingnya ide menulis bagi seorang guru. Diawali dengan kepekaan semua indera kita melihat lingkungan sekeliling kita, sumber ide yang paling mudah untuk kita jadikan bahan tulisan adalah diri kita sendiri. Misalnya kegiatan kita mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, menulis tentang hari ini saja yang kita lalui pasti lebih mudah. Meski akhir-akhir ini Om Jay jarang menulis di blog sendiri, tetapi beliau tetap rajin menulis di Kompasiana.com. Padahal pengunjung blognya pasti sangat banyak. Contoh sederhana yang beliau paparkan di blog sendiri adalah ketika baru-baru ini ponsel jadulnya dijambret orang. Ini adalah contoh peristiwa yang bisa diangkat menjadi tulisan, meskipun berakhir miris.
Selain sumber ide tulisan tentang diri kita, bisa juga diambil dari orang lain. Misalnya pimpinan/kepala sekolah, rekan guru ataupun peserta didik. Om Jay mencontohkan tentang kepala sekolahnya yang bersifat sidiq, tabligh, amanah dan fathonah, tidak pernah pilih kasih, tidak sombong serta selalu membantu para guru jika ada yang kesulitan. Lebih jauh beliau memaparkan tentang rekan satu sekolah. Menceritakan kebaikan-kebaikannya sehingga tak tampak kekurangannya. Beliau pernah menulis tentang rekan sekaligus gurunya dalam kepenulisan, Pak Ukim Komarudin. Contoh lainnya bagi seorang guru tentu saja peserta didik. Biasanya tulisan tentang peserta didik ini pastinya lebih bervariasi, ada sedih, haru, lucu, senang, marah, kesal, bahkan inspiratif. Contoh berikutnya adalah tulisan dari tetangga dekat kita, seperti Om Jay ketika kehilangan tetangga karena meninggal dunia dan itu tercurah dalam tulisannya. Ide lainnya adalah tentang keluarga, misalnya ketika Om Jay ‘ditinggal’ pergi istrinya ke Bandung.
Itulah sebagian contoh yang bisa dipaparkan Om Jay supaya kita tidak kehabisan ide. Intinya adalah melatih kepekaan kita terhadap orang dan keadaan di sekitar kita. Sesi selanjutnya adalah tanya jawab, ada sekitar 18 pertanyaan yang diajukan dan dijawab dengan lugas oleh Om Jay.
Pelatihan yang ilmunya daging semua, terima kasih atas ilmunya. Semoga dapat menularkan semangat berliterasi.
Sari Puji Susanty, S.Pd.,Gr.
Tanggal pertemuan: 7 April 2021
Resume ke: 2
Tema: Ide Menulis Bagi Guru
Narasumber: Wijaya Kusumah, M.Pd
Gelombang: 18
Keren tulisannya bu. Semangat berliterasi
ReplyDeleteTerima kasih bu, sudah mau mampir.
Deletemantap resume ny bu
ReplyDeleteTerima kasih bu, salam literasi ...
DeleteKeren euy. Yang menarik ilmunya Daging semua πππ
ReplyDeleteTerima kasih, Bu. Ilmu Om Jay memang daging semua.
DeleteMantul bu sari, terus berkaryaππ
ReplyDeleteTerima kasih, Bu Mae sudah mampir di blog saya.
Deleteaamiin, semoga apa yg omjay sampaikan bermanfaat untuk semua. Mari terus dilatih kepeekaan kita dalam menulis ehingga tulisna kita semakin enak dan renyah dibaca.
ReplyDeleteTerima kasih, Om Jay, sudah mau mampir. Alhamdulillah atas pencerahannya, semangat menulis.
DeleteBravo! Mantul Neng..lanjutkan!!! π
ReplyDeleteSiap ... hanupis, Bu, saling support.
Delete