Posts

Showing posts from April, 2021

Penerbit Mayor

Image
          Hari Rabu, 28 April 2021, saya mengikuti kembali pelatihan Belajar Menulis. Jadwal kali ini digawangi oleh Mr. Bams dengan Pak Edi S. Mulyana sebagai narasumbernya. Beliau akan membahas Penerbit Mayor. Beliau adalah publishing consultant & e-book development penerbit Andi publisher yang notabene merupakan penerbit mayor. Beliau telah menulis karya buku sebanyak sembilan buku.     Di awal pelatihan siang ini Mr. Bams memperkenalkan CV Pak Edi dan menyampaikan hal penting selama pelatihan.     Lalu di sesi pemaparan materi Pak Edi menjelaskan tentang beliau yang merupakan penulis lepas yang hidup dari menulis buku. Menurut beliau, dunia penerbitan sempat mengalami tantangan selama masa pandemi, meskipun sudah berjalan normal lagi. Bisnis penerbitan adalah bisnis yang disertai dengan idealisme di dalamnya, yang tentunya setiap penerbit mempunyai visi dan misi yang berbeda-beda. Pasar toko buku merupakan outlet utama bisnis ini. Di Undang-undang No.3 tahun 2017 sudah dijelask

Tips Memasarkan Buku ala Om Jay

Image
  Seperti biasa hari Senin saya menyimak pelatihan Belajar Menulis. Pelatihan hari ini Pak Sucipto Ardi bertindak sebagai moderator dan Om Jay sebagai narasumber dengan tema Teknik Memasarkan Buku. Pak Sucipto menjelaskan susunan acara: 1. Pembukaan 2. Paparan narasumber (1 jam) 3. Tanya jawab (1 jam) 4. Penutup Selanjutnya Om Jay menerangkan bahwa untuk bisa memasarkan buku yang bermutu,kita harus belajar bagaimana menulis dan menerbitkan buku. Selanjutnya beliau berkata penulis yang baik adalah pembaca yang baik, kita akan menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Teknik memasarkan buku ada beberapa cara, salah satu carayang paling banayak dipakai adalah menggunakan media digital dan media sosial. Om Jay sendiri menggunakan blog, YouTube dan Instagram untuk memasarkan bukunya. Menurut beliau, inti dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi. Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku di pasaran, termasuk rajin bersilaturahmi. Setiap

Showing yang Bikin Glowing

Image
Hari Jum’at yang cerah. Selamat Hari Buku Sedunia! 23 April ditetapkan oleh UNESCO sebagai World Book Day. Semoga makin semangat dalam menghasilkan karya yang menginspirasi! Pagi-pagi sudah dapat kabar baik dari grup Whatsapp di kelas Surat Untukmu 3 yang dikelola komunitas RAI (Rumah Antologi Indonesia). Naskah saya terpilih menjadi salah satu naskah terbaik dalam hal showing dan berhak mendapatkan hadiah spesial dari Teh Rizka selaku owner. Senang rasanya karena tadinya naskah ini tidak akan diikutsertakan untuk naskah di buku antologi. Kenapa? Jadi begini ceritanya, setiap pekan penulis diminta untuk mengumpulkan naskah sesuai tema dan tugasnya, terlepas dari apakah naskah itu hanya untuk memenuhi tugas praktik atau termasuk naskah buku. Nahhh … karena temanya showing, yaitu menunjukkan cerita secara detil sehingga pembaca tergambar suasananya, saya pun berpikir keras untuk membuat naskahnya. Saya tuh bukan tipe penulis yang bisa menggambarkan detail seperti di cerpen atau nov

MENGENAL MENTAL DAN NALURI PENULIS

Image
  Jumat berkah. Bertepatan dengan Hari Buku Sedunia, saya mengikuti kembali Kelas Belajar Menulis, berharap bisa menerbitkan buku tunggal. Kali ini Bu Aam Nurhasanah bertindak sebagai moderator, narasumbernya Bu Ditta Widya Utami. Beliau adalah alumni Kelas Menulis gel. 7 dan bukunya tembus ke penerbit mayor. Luar biasa! Bu Ditta lahir di Subang, 23 Mei 1990, menikah dan memiliki satu putra. Saai ini beliau berprofesi sebagai guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang. Beliau sudah memiliki karya tunggal sebanyak 6 buku, karya bersama sebanyak 11 buku. Meskipun masih muda, namun beliau sudah meraih beberapa penghargaan di bidang literasi, yang terakhir adalah penghargaan dari Bupati Subang tahun 2021.  Bu Ditta memaparkan materi mengenai “Mental dan Naluri Penulis”. Ibarat jiwa dan raga maka teknik menulis dan mental penulis harus ada agar penulis dan tulisannya “hidup”. Jika teknik menulis mencakup dengan kemampuan dalam menulis, sedangkan mental menulis merujuk pada kondisi psikolog

Menerbitkan Buku melalui Penerbit Indie

Image
  Senin siang, 19 April 2021, seperti biasa saya mengikuti Pelatihan Belajar Menulis. Kali ini pertemuan ke-7 yang digawangi Pak Sucipto Adi sebagai moderatornya dan Pak Raimundus Brian Prasetyo sebagai narasumbernya. Susunan acaranya sebagai berikut: 1. Pembukaan 2. Paparan narasumber (1 jam) 3. Tanya jawab (1 jam) 4. Penutup Profil narasumber diperkenalkan oleh moderator melalui tautan. Pak Raimundus Brian Prasetyawan lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini beliau berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Beliau memulai aktivitas sejak membuat blog pertamanya tahun 2009. Beliau telah menghasilkan puluhan tulisan yang dicetak di beberapa media cetak terkenal seperti Media Indonesia, Harian Kompas, Tabloid Bola, melahirkan tiga buku solo, delapan buku antologi, curator empat buku. Pak Brian juga merupakan alumni di kelas Belajar Menulis gel. 4. Pak Brian memulai pemaparan materi dengan pertanyaan mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah? Karena sekarang sudah ada penerb

Ketika Resume Menjadi Sebuah Buku

Image
Siang ini saya mengikuti kembali jadwal kelas Belajar Menulis. Pada kesempatan kali ini bu Sri Sugiastuti alias Bu Kanjeng bertindak sebagai moderatornya, sedangkan narasumbernya bu Aam Nurhasanah.  Setelah pembukaan oleh Bu Kanjeng, dilanjutkan dengan Bu Aam mengenalkan profil beliau. Bu Aam lahir di Cipanas, 12 Agustus 1988. Saat ini beliau menjabat sebagai kepala sekolah di SMPS MAHIDA yang terletak di Desa Luhurjaya, Kec. Cipanas, Kab. Lebak, Provinsi Banten. Sudah menghasilkan 15 buku antologi dan 3 buku solo. Buku solo berjudul “Blogger Inspiratif” meraih juara 1 lomba blog tingkat Nasional pada Maret 2021. Menurut Bu Aam, menulis resume menjadi buku adalah salah satu jalan termudah untuk menerbitkan buku. Resume menurut KBBI adalah rangkuman atau ringkasan. Ada 7 teknik cara menulis resume menjadi buku: 1. Mengumpulkan resume dalam bentuk word 2. Menentukan tema 3. Membuat daftar isi 4. Mengembangkan daftar isi 5. Review, revisi, dan edit naskah 6. Melengkapi s

Mahkota Sang Penulis

Image
  Di siang hari yang sangat terik, saya mengikuti pelatihan Belajar Menulis pertemuan ke-8. Untungnya pelatihannya secara daring, sehingga tidak perlu repot-repot keluar rumah. Sambil berisitirahat saya pun menyimak materinya. Kali ini moderatornya Bu Ditta Widya Utami dan narasumbernya Pak H. Thamrin Dahlan, SKM, M.Si. Berikut adalah profil singkat beliau. Pak Thamrin lahir di Tempino Jambi, 7 Juli 1952. Beliau pernah menjabat sebagai direktur pasca rehabilitasi BNN dengan pangkat Kombes Pol. Sekarang beliau adalah dosen, penulis, dan pendiri Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Pak Thamrin aktif menulis sejak 2010 dan telah menerbitkan 37 judul buku. YPTD sendiri telah menerbitkan 210 judul buku dan membantu para penulis menerbitkan buku ber-ISBN tanpa biaya alias gratis.  Dalam pemaparan materi yang berbentuk PPT, Pak Thamrin menjelaskan kategori tulisan/artikel yaitu: 1. Artikel deskriptif (reportase, liputan, laporan) 2. Artikel eksplanatif (karya ilmiah, opini

Penerbit Indie, Solusi Terbaik bagi Penulis Pemula

Image
       Hari Rabu siang saya mengikuti pelatihan Kelas Menulis. Kali ini dipandu oleh Mr. Bams dan sebagai parameter adalah Mukminin, S.Pd.,M.Pd, akrab disapa Cak Inin. Beliau lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Beliau mengambil S2 di UNISDA Lamongan tahun 2012, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hobi beliau membaca dan menulis, telah menerbitkan 2 buku solo dan 8 buku antologi. Beliau merupakan guru PNS di SMP 1 Kedungpring Lamongan sejak 1989 hingga sekarang, penulis buku di usia 55 tahun dan penerbit buku Kamila Press Lamongan. Cak Inin memaparkan materi mengenai Pengenalan Penerbit Indie (Penerbit Independen). Beliau menjelaskan 5 langkah atau tahapan untuk menulis dan menerbitkan buku: 1. Pra Writing Penulis mencari ide yang sesuai dengan tema yang ditulis, tema sesuai passion yang disukai. 2. Drafting/outline Penulis membuat outline atau daftar isi buku yang akan ditulis. 3. Writing Penulis mulai menulis dan mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah lengka

Mengubah Karya Ilmiah Menjadi Buku yang Menarik

Image
 Senin ini terasa berbeda mengikuti kegiatan pelatihan kelas menulis, karena biasanya mulai malam hari, tetapi mulai Senin ada perubahan jadwal menjadi pukul 13.00 WIB s.d 15.00 WIB untuk penyesuaian di bulan suci Ramadan.  Sebelum kegiatan dimulai, Om Jay menyampaikan tentang perubahan jadwal dan membahas pengalaman beliau ketika PTK menjadi buku yang berjudul Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa melalui Pembuatan Buku Fiksi dan Nonfiksi. Berkat buku tersebut Om Jay bisa belajar mengenai STEAM di negeri Cina selama 21 hari. Kali ini bu Rita bertindak sebagai moderator, narasumber oleh bu Noralia dari Semarang. Bu Rita menyampaikan susunan acara sebagai berikut: 1. Pembukaan 2. Pemaparan narasumber (1 jam) 3. Tanya jawab (1 jam) 4. Penutup Selanjutnya sang narasumber, bu Noralia, memperkenalkan diri. Beliau lahir di Kudus, 12 Juni 1989, menamatkan pendidikan magisternya di UNS tahun 2013. Saat ini beliau menjabat sebagai guru Prakarya dan IPA di SMPN 8 Semarang. Di dunia literas

Dasar Penulisan yang Harus Dipahami Penulis Pemula

Image
  Jum’at berkah, semoga hari ini senantiasa membawa keberkahan bagi kita semua, aamiin. Senangnya hari ini buku antologi saya yang berjudul “Hati Seluas Samudra” akan segera rilis. Saya sangat antusias dengan buku ini, karena ini merupakan naskah pertama saya yang menjadi titik awal saya terjun ke dunia literasi. Meskipun rilisnya meleset hingga setahun dan sudah terjeda dengan buku antologi saya yang telah dirilis lebih dahulu, tetapi buku ini sangat layak untuk ditunggu! (hehe … ngiklan dulu ya). Seperti biasa malam harinya saya mengikuti pelatihan belajar menulis asuhan Om Jay. Kali ini Pak Sucipto Adi bertindak sebagai moderatornya, Bu Rita Wati,S.Kom sebagai narasumber yang membahas “Dasar Penulisan”. Pak Sucipto Adi atau lebih akrab disapa Pak Cip membuka kegiatan dengan menyampaikan susunan acara: 1. Pembukaan 2. Paparan narasumber (1 jam) 3. Tanya jawab (1 jam) 4. Penutup Pak Cip memperkenalkan profil sang narasumber. Bu Rita Wati lahir di Kota Gurindam 12 Tanjung Pinang

TULISAN PEKA DAN ENJOY DIBACA ALA OM JAY

Image
  Malam ini saya mengikuti pelatihan belajar menulis di grup Whatsapp. Beruntungnya saya di sini pelatihannya melalui Whatsapp saja. Kenapa? Jika melalui Zoom maka saya tidak akan bisa mengikuti pelatihan yang luar biasa ini. Karena sinyal di tempat saya tinggal tidak stabil untuk hal seperti itu. Beberapa seminar online yang saya ikuti seringkali harus terlempar karena masalah sinyal. Alhamdulillah saya bisa mengikuti kelas ini tanpa resah karena sinyal. Pada pertemuan kali ini dipandu oleh Bambang Purwanto sebagai moderator, yang akrab disapa Mr. Bams. Diawali dengan salam sapa dan pemaparan hal penting, yaitu: 1. Aktivitas harian yang dilakukan oleh peserta seperti menyimak materi, membuat resume di blog, isi form pengumpulan resume, saling berkunjung dan memberi komentar di blog sesama peserta dan bagikan tautannya ke grup.   2. Mengisi form pengumpulan resume gelombang 18. 3. Keterangan yang harus ada pada tulisan resume: tanggal pertemuan, resume ke, tema, narasumber, g

MENJADI PENULIS JRENG ALA BU KANJENG

Image
  Hari kelima pada bulan April merupakan pertemuan pertama dalam rangkaian pelatihan belajar menulis gelombang 18. Inilah pertama kali saya mengikuti kegiatan ini, setelah malam minggu acara pembukaannya via Zoom. Sayang saya tidak bisa mengikuti pembukaannya, sinyal di rumah memang kurang bersahabat dengan Zoom dan konferensi video lainnya. Namun, hal ini tak mematahkan semangat saya untuk mau belajar menulis dan mengikuti pola belajar di grup ini. Bersyukur pemaparan materi dan tanya jawab disampaikan melalui grup Whatsapp sehingga saya bisa mengikuti dengan baik, meskipun jika ada tautan agak susah dibukanya karena memang masalah sinyal yang kurang kenceng.  Pertemuan kali ini dipandu oleh Aam Nurhasanah, penulis yang luar biasa dan menginspirasi bagi para rekan guru lainnya. Kegiatan dibagi dalam tiga sesi, yakni materi, tanya jawab dan kesimpulan.  Di awal pertemuan, moderator memperkenalkan profil narasumber yaitu Sri Sugiastuti, M.Pd. Beliau akrab disapa Bu Kanjeng. Beliau d

Belajar dari bisnis MLM

 Apa yang terbayang di benak Anda setiap dengar kata MLM? Rerata sudah alergi duluan, iya kaaann? Ini sih bisnis nyari orang, susah ah ngajak-ngajak orang, begitu kira-kira celotehan yang keluar. Tak kenal maka kenalan, tul kaaann...kalau saya tipenya suka penasaran, nyoba dulu, sedot ilmu, mau belajar, berpikir positif. Jadi ketika ditawari bisnis kosmetik sistem MLM ya ikutan aja, why not? Ilmu itu tidak pernah berkurang apalagi merugi, entah mau terus atau berhenti itukan pilihan nantinya. Namanya bisnis ya jelas aja nyari orang, masa saya harus nyari si Empus, kucing tetangga, hee... Menawarkan produk ataupun jasa ya pasti kita cari orang yang kemungkinan tertarik. Setiap MLM itu ada beberapa tahap : 1. Mau jadi konsumen saja 2. Mau jadi konsumen & pembeli 3. Mau mengejar jenjang karir Nah...itu terserah yang menjalankan mau pilih yang mana. Tidak ada paksaan harus merekrut orang kok. Kunci dari bisnis MLM adalah matut alias patuh pada upline. Nah yang ini tentunya bisa diterap

Pesona Sang Berma

 Ceritanya lagi belajar nulis nih di blog, buat saya pribadi ya ini pengalaman yang lama tapi baru lagi, heee ... Duluuuu, ya dulu syekaleee sekitar tahun 2012 sudah diajarkan membuat blog di grup emak-emak pebisnis online, nah karena riweuh dengan bocil akhirnya saat itu saya tidak tuntas mengikutinya. Ketika masuk ke grup WA kelas menulis gel.18, nahh wajib tuh punya blog, belajar lagiii ... Nyesel kenapa dulu tidak tuntas, hehe ... Tidak apa-apa sih, belum jodohnya becanda di blog, ya jodohnya di sini, di grup kelas menulis gel. 18 bersama suhu yang keren-keren : Om Jay, Pak Brian, Bu Aam, Madame Heddy, dll. Ini tulisan pertama saya, doakan istiqamah ya, biar rajin nulisnya, biar keren kek para suhu. Kali ini dapat tantangan menulis tentang jambu air berwarna merah. Meski bukan buah-buahan kesukaan, tetapi saya merasa tertantang untuk menulis tentang jambu merah. Ok, cekidot ... Apa kabarmu, sang Berma? Tampaknya kau sudah berani memperlihatkan merahmu. Lama tak kukunjungi bukan ber